ü Subyek : Anak
ü Lokasi : Daerah yang kurang terjamah oleh pemerintah
ü POV : (Point Of View) Anak terhadap Pendidikan (Ekonomi yang
mempengaruhi pendidikan anak)
1. Rancangan Tayangan : 30
Menit
2. Pembagian Segment :
·
Teaser : Montage dan narasi awal perkenalan daerah, sekolah subyek dan cita-cita anak.
·
Segment 1 : ( Hubungan anak dengan keluarga dan lingkungannya) : Subyek
anak sebagai pemain Utama menerangkan pola hubungannya dengan keluarga dan
lingkungan sekolah serta cita-citanya yang ingin menjadi penulis
·
Segment 2 : (Anak mulai jarang terlihat disekolah). Karena factor
ekonomi, orang tua memberikan tanggung jawab kepada anak untuk menggantikan
ayahnya berjualan “BALLO” karena penyakit sang ayah (Radang Paru-Paru) semakin
parah.
·
Segment 3 : kekerasan hati anak menolak untuk menggantikan Ayah berjualan
dan ingin kembali kesekolah membuat penyakit Ayah semakin parah dan Meninggal.
· Segment 4 : (Penyesalan Anak) Anak kembali berjualan dan meninggalkan
sekolah demi menafkahi ibu dan adik-adiknya.
· Segment 5 : (saat beristirahat, anak mendengar ibu memanggil) anak tidak
menyangka kedatangan tamu dari kota dan menawarkan kerja sama pembuatan fil
dari naskah film yang di buat anak.
·
Segment 6 : (Alur mundur) anak melihat poster lomba menulis naskah film
nasionalisme dan kepahlawanan yang bertumpuk di pembuangan sampah dan ikut
serta dalam lomba tersebut.
·
Segment 7 : Jumpa pers anak dan kebanggan ibu serta warga desa.
·
Segment 8 : TV lalu dipadamkan, terlihat anak perempuan tersenyum penuh
semangat sambil menjawab panggilan dari ibu untuk kesekolah, anak perempuan
dengan lincahnya memakai tas dan berlari.
ü Scan penutup :
pengambilan gambar layar TV dari jauh hinnga mendekat “TAMAT”
ü Teaser Penutup : Kita
ditakdikan dengan segala perbedaan, ada canti, gagah, tinggi pendek, pinta,
bodoh, kaya, miskin.. jangan jadikan kekayaan kita untuk malas menuntut ilmu
dan menggapai cita-cita karena selalu menggampangkan semua dengan uang. Uang
memang segalanya tapi uang tidak bisa membeli cinta dan pengetahuan.. dan pengetahuan
tidak pernah memandang apakah kita kaya atau miskin, yang penting kita mau
belajar dan berusaha untuk menggapai impian kita.
Teman kita yang tidak mampu saja bisa menggapai cita-citanya, bagaimana
dengan kita yang mampu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar