Salah seorang tetangga meninggal.. salah satu sahabat dekat adikku.
Subhanallah... usianya masih muda, belum sempat lulus SMA.
Ah... ceritanya lain kalau dia masih hidup, dan melanjutkan hidupnya.
Terlalu banyak hikmah yang terjadi dengan adanya kematian.
-Semua keluarga, kerabat, tetangga, teman, sahabat, kumpul jadi satu di satu rumah, menangis kehilangan, dan mendoakan almarhum
-Semua
orang yang berada di rumah duka. berpikir kembali, siapakah yang akan
dipanggil Allah SWT selanjutnya? apakah aku atau kamu? Sudah siapkah
kita dengan panggilannya? sudah siapkah keluarga kita menerima kematian
kita ditempat apapun dengan keadaan apapun? Akhirnya satu persatu pulang
dengan hati teriris, belum... belum banyak yang kita siapkan untuk
kematian, kita pun belum siap menerima keluarga kita meninggal dalam
keadaan apapun. Dan ini saatnya untuk menyiapkan semuanya.
-Kembali
lagi teringat-ingat kehidupan hanya sementara. sudah sepatutnya kita
melakukan segala hal dengan perhitungan akhirat. Bukan perhitungan
dunia.
-Ikhlas. kita harus belajar ikhlas, lebih lagi. lebih
lagi dan lebih. Agar tak ada tangisan keluar dari diri kita. Karena
almarhum pun juga tak ingin ditangisi. Ia hanya ingin didoakan agar
jalannya lurus dan selalu dilindungi Allah SWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar