Rabu, 18 April 2012

Ikhlas

Salah seorang tetangga meninggal.. salah satu sahabat dekat adikku.
Subhanallah... usianya masih muda, belum sempat lulus SMA.
Ah... ceritanya lain kalau dia masih hidup, dan melanjutkan hidupnya.

Terlalu banyak hikmah yang terjadi dengan adanya kematian.

-Semua keluarga, kerabat, tetangga, teman, sahabat, kumpul jadi satu di satu rumah, menangis kehilangan, dan mendoakan almarhum

-Semua orang yang berada di rumah duka. berpikir kembali, siapakah yang akan dipanggil Allah SWT selanjutnya? apakah aku atau kamu? Sudah siapkah kita dengan panggilannya? sudah siapkah keluarga kita menerima kematian kita ditempat apapun dengan keadaan apapun? Akhirnya satu persatu pulang dengan hati teriris, belum... belum banyak yang kita siapkan untuk kematian, kita pun belum siap menerima keluarga kita meninggal dalam keadaan apapun. Dan ini saatnya untuk menyiapkan semuanya.

-Kembali lagi teringat-ingat kehidupan hanya sementara. sudah sepatutnya kita melakukan segala hal dengan perhitungan akhirat. Bukan perhitungan dunia.

-Ikhlas. kita harus belajar ikhlas, lebih lagi. lebih lagi dan lebih. Agar tak ada tangisan keluar dari diri kita. Karena almarhum pun juga tak ingin ditangisi. Ia hanya ingin didoakan agar jalannya lurus dan selalu dilindungi Allah SWT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar