Minggu, 12 Agustus 2012

Menghormati Yang Puasa itu Biasa, Menghormati Yang Tidak Puasa itu Luar Biasa!


Ada kata-kata yang menurut saya terasa janggal disetiap bulan Ramadhan, dan akibat dari kata-kata ini ada ormas Islam yang rela dengan penuh semangat menggelorakan perjuangan/jihad dengan melakukan sweeping untuk menutup rumah makan, resto siap saji yang membuka lapaknya disiang hari bulan ramadhan, entah apa motivasinya, apakah memang hal tersebut diajarkan oleh rasulullah SAW atau tertulis jelas dalam kitab suci al-Quran sehingga berdasarkan dua sumber dalil ini mereka ingin menegakkan kebenaran. Terkecuali tempat-tempat maksiat, no options menurut saya, namun yang melakukan hal tersebut tentu bukan warga sipil melainkan aparat yang berwenang.
Apa yang mereka lakukan dengan menutup paksa rumah-rumah makan menurut saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur ibadah puasa, yaitu sabar/menahan diri. Puasa yang menurut asal bahasanya berarti menahan diri/hawanafsu adalah satu bentuk cara Tuhan menanamkan sifat-sifat mulia ketuhanannya kepada manusia, yaitu sabar, ash-sh-shobuur Sang Maha Penyabar.
Menghormati hak asasi manusia itu perintah Allah, maka orang yang tidak puasa harus merealisasikannya dalam kehidupan social sehari-hari. Namun harus kita akui pula menghormati orang yang tidak puasa juga menjadi bagian dari hal tersebut. Orang yang berpuasa itu butuh ujian, tanpa ujian tentu puasa itu terasa hambar dan tidak bernilai. Dan harus kita sadari pula bahwa orang yang tidak berpuasa pasti memiliki banyak alasan diantaranya:
1. Bukan seorang muslim
2. Mungkin Sedang sakit
3. Tidak kuat berpuasa
4. Orang Islam tetapi lemah iman
5. Bekerja berat dan membutuhkan suplay energy lebih banyak
Mereka tidak membutuhkan kekerasan yang akan berakibat penentangan, penolakan dan caci makim yang mereka butuhkan pengetahuan, penyadaran akan hak masing masing warga Negara.
Selain itu , yang terpenting adalah sesungguhnya panggilan berpuasa itu berlaku khusus, yaitu orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah sudah sangat familiar di telinga kita, yaitu surah al-Baqarah ayat 183. Tujuan utamanya perintah berpuasa pada ayat itu adalah agar orang yang menjalankan ibadah tersebut memiliki sifat taqwa, takut karena cinta kepada Allah.
Menghormati orang yang tidak berpuasa dan membiarkan mereka berjualan sebagaimana hari biasa mencari nafkah merupakan satu bentuk penghargaan terhadap hak setiap manusia. Namun tentunya pemerintahpun harus memiliki kebijakan atas aspirasi sebagian masyarakat yang ingin puasanya tidak terganggu dengan memfasilitasi mereka dengan aturan yang tidak merugikan salah satu pihak, aturan yang adil untuk mereka yang berpuasa dan yang tidak berpuasa. Tentunya hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi clash antar sesama warga Negara, yang akhirnya jika dibiarkan pemerintah juga yang terkena dampaknya, jadi bagaimana caranya pemerintah mengayomi keduanya dalam arti diantara mereka tahu rambu-rambunya, sebagai bentuk toleransi antar dan sesama umat beragama.
So, mari yang sedang berpuasa, hormatilah mereka yang tidak berpuasa, karena itu akan menambah kualitas ibadah kita kepada-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar