Kasihan Benderaku yang teronggok diantara sampah
Sudah menjadi sampahkah benderaku
Atau yang membiarkannya teronggoklah sampah
Sedih aku pada Benderaku
Yang tak lagi dibiarkan berkibar pada tiang
Hanya menyempitkan lemari-lemari penuh sampah
Sudah menjadi sampahkah Benderaku
Atau negeri ini memang penuh sampah..
Sehingga tak lagi bisa membedakan mana Bendera mana sampah
Padahal Proklamasi kemerdekaan ditandai dengan
Dikibarkannya Sang saka Merah putih
Lalu kenapa Benderaku kini ada diantara sampah..
Bukankah merah itu darahku
Putih itu tulangku
Itukan yang engkau katakan..
Lalu kenapa Benderaku menyatu dengan sampah
Apa tidak lagi merah darahmu
Dan tidak lagi putih tulang mu…
Biarpun langit ini akan terbelah
Tetaplah engkau benderaku..
Biarpun bumi ini akan berguncang
Tetaplah engkau Indonesiaku…
Minggu, 12 Agustus 2012
Menghormati Yang Puasa itu Biasa, Menghormati Yang Tidak Puasa itu Luar Biasa!
Ada kata-kata yang
menurut saya terasa janggal disetiap bulan Ramadhan, dan akibat dari
kata-kata ini ada ormas Islam yang rela dengan penuh semangat
menggelorakan perjuangan/jihad dengan melakukan sweeping untuk menutup
rumah makan, resto siap saji yang membuka lapaknya disiang hari bulan
ramadhan, entah apa motivasinya, apakah memang hal tersebut diajarkan
oleh rasulullah SAW atau tertulis jelas dalam kitab suci al-Quran
sehingga berdasarkan dua sumber dalil ini mereka ingin menegakkan
kebenaran. Terkecuali tempat-tempat maksiat, no options menurut saya,
namun yang melakukan hal tersebut tentu bukan warga sipil melainkan
aparat yang berwenang.
Apa yang mereka lakukan dengan menutup paksa rumah-rumah makan menurut saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur ibadah puasa, yaitu sabar/menahan diri. Puasa yang
menurut asal bahasanya berarti menahan diri/hawanafsu adalah satu
bentuk cara Tuhan menanamkan sifat-sifat mulia ketuhanannya kepada
manusia, yaitu sabar, ash-sh-shobuur Sang Maha Penyabar.
Menghormati hak asasi
manusia itu perintah Allah, maka orang yang tidak puasa harus
merealisasikannya dalam kehidupan social sehari-hari. Namun harus kita
akui pula menghormati orang yang tidak puasa juga menjadi bagian dari
hal tersebut. Orang yang berpuasa itu butuh ujian, tanpa ujian tentu
puasa itu terasa hambar dan tidak bernilai. Dan harus kita sadari pula
bahwa orang yang tidak berpuasa pasti memiliki banyak alasan
diantaranya:
1. Bukan seorang muslim
2. Mungkin Sedang sakit
3. Tidak kuat berpuasa
4. Orang Islam tetapi lemah iman
5. Bekerja berat dan membutuhkan suplay energy lebih banyak
Mereka
tidak membutuhkan kekerasan yang akan berakibat penentangan, penolakan
dan caci makim yang mereka butuhkan pengetahuan, penyadaran akan hak
masing masing warga Negara.
Selain itu , yang terpenting adalah sesungguhnya panggilan berpuasa itu berlaku khusus, yaitu orang-orang
yang beriman, sebagaimana firman Allah sudah sangat familiar di telinga
kita, yaitu surah al-Baqarah ayat 183. Tujuan utamanya perintah
berpuasa pada ayat itu adalah agar orang yang menjalankan ibadah
tersebut memiliki sifat taqwa, takut karena cinta kepada Allah.
Menghormati orang yang
tidak berpuasa dan membiarkan mereka berjualan sebagaimana hari biasa
mencari nafkah merupakan satu bentuk penghargaan terhadap hak setiap
manusia. Namun tentunya pemerintahpun harus memiliki kebijakan atas
aspirasi sebagian masyarakat yang ingin puasanya tidak terganggu dengan
memfasilitasi mereka dengan
aturan yang tidak merugikan salah satu pihak, aturan yang adil untuk
mereka yang berpuasa dan yang tidak berpuasa. Tentunya hal tersebut
dilakukan agar tidak terjadi clash antar sesama warga Negara, yang akhirnya jika dibiarkan pemerintah juga yang terkena dampaknya, jadi bagaimana caranya pemerintah mengayomi keduanya dalam arti diantara mereka tahu rambu-rambunya, sebagai bentuk toleransi antar dan sesama umat beragama.
So, mari yang sedang berpuasa, hormatilah mereka yang tidak berpuasa, karena itu akan menambah kualitas ibadah kita kepada-Nya.
JIKA INI RAMADHAN TERAKHIRKU
Allah sayang aku…..
Luar biasa sayang-Nya…
Semua tepat pada waktunya….
dalam akhir Dzuhurku tadi…..
Aku bayangkan ….
Mungkin ini Ramadhan terakhirku…..
Allah menjagaku untuk tetap suci, jalankan semua perintah-Nya dalam
bulan ini….bulan penuh pengampunan dan pengumpulan amal, badanku
tiba-tiba bergetar tak terasa air mata ini tumpah.Ataukah karena kuingat “mati”ku atau masalah sebelum aku menghadapMU di Dzuhur tadi, aku tak tahu…..yang jelas pikirku berkata…ini adalah Ramadhan terakhirku…
Aku dibiarkan suci tanpa “tamu”ku
Aku Engkau buatkan ujian sebelum Ramadhan ini
Untuk aku bertobat, lebih mendekat padaMU
Karena dengan Mu aku merasa damai….tenang….
Diantara gelisah, resah akan kehidupan dunia…
Aku khusyu menjalani apa yang menjadi
taqdirku, aku serahkan pada-Mu yang membuat semua ini terjadi, doaku
semakin kupinta dari-Mu…..aku tenang, aku seolah ada dalam tangan-Mu
Dan masih dalam sujudku……
kutanyakan pada-Mu…..
benarkah yang aku rasa….?
Ini RAMADHAN terkhirku…..?
Jika Iya….sungguh aku bersyukur, karena
Engkau ciptakan suasana agar aku lebih dekat dengan-Mu, lebih syahdu ku
dendangkan firman-Mu disaat malam-malamku, ketika mata ini, hati ini,
tubuh ini tak kompromi atas kelelahan jiwa dan ragaku…terus terjaga, tak
lebih karena Ujian-Mu yang begitu menampar kehidupanku.
Dan kemudian di akhiri dengan hari Kemenangan
Dimana aku meminta maaf pada siapapun yang ada saat itu…
Atas segala dosa dan klilafku di dunia….
Allah Sayang padaku ….
Jika semua benar apa yang aku rasa
Di Dzuhurku ini….
Maafku atas salah, dosa dan kekuranganku dalam menjadi “BULAN” mu.
“Bulan itu menerangi ya menerangi aja, gak perlu diminta-minta”
“Dan tau kapan waktunya, mesti terang penuh, terang separo dan kapan mesti tak nampak “
“Aku ingin kamu jadi bulan yang menerangi hatiku “
Untuk sebuah nama yang selalu ada memenuhi
setiap sudut rongga di hatiku dengan cinta yang kamu punya, untuk
kesetiaan yang kau beri, segala bentuk perhatian, kasih sayang dan
kesabaran juga pembelajaran selama ini, aku sangat-sangat beruntung
pernah memiliki mu dan menjadi salah satu milikmu yang selalu kamu jaga
dengan sangat baik. I LoVe You so much…….titip semua yang telah aku
berikan padamu atas ijin dan doa-Nya…
Langganan:
Postingan (Atom)